TEORI KEPRIBADIAN CARL R. ROGERS
YANSES KALA’ IRI’
19310410046
Psikologi
Kepribadian II
Dosen pengampu: Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi M. A
Carl
Ransom Rogers lahir pada 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois, Amerika Serikat.
Carl Rogers adalah seorang psikolog humanis yang terkenal aliran fenomenologis-eksistensial,
psikolog klinis dan terapis, dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada
klien (client centered). Rogers kemudian menyusun teorinya dengan pengalamannya
sebagai terapis selama bertahun-tahun. Teori Rogers menganggap bahwa manusia
pada dasarnya baik atau sehat. Dengan kata lain, Rogers memandang kesehatan
mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara penyakit jiwa,
kejahatan, dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebagai penyimpangan dari
kecenderungan alamiah. ide-ide dan konsep teorinya banyak didapatkan dalam
pengalamanpengalaman terapeutiknya. Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu
individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan
hidup, dan menangani masalah–masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan
kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.
Rogers
lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan
mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan
mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi
sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu. Konsep diri (self concept)
menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan
disimbolisasikan, dimana “aku“ merupakan pusat referensi setiap pengalaman. Rogers
menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami
penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena
nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif
namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.
Kesimpulan
teori rogers bahwa dalam diri setiap manusia terdapat sebuah inti yang secara
esensial memiliki tujuan, bergerak maju, konstruktif, realistis dan dapat
diandalkan. Rogers beranggapan bahwa kekuatan-kekuatan yang memimpin perilaku
manusia ada di dalam diri manusia itu sendiri dan apabila kondisi-kondisi
sosial tidak mengubahnya kekuatan-kekuatan tersebut akan mengarahkan manusia
menuju perkembangan yang positif
SUMBER:
http://journal.umpo.ac.id/index.php/muaddib/article/download/75/65
Komentar
Posting Komentar