TEORI KEPRIBADIAN KURT LEWIN
YANSES KALA’ IRI’
19310410046
Psikologi
Kepribadian II
Dosen pengampu: Fx. Wahyu
Widiantoro, S.Psi M. A
Pada 9 September 1890 Kurt Lewin dilahirkan
di Mogilno Jerman, Berawal dari belajar ilmu fisika dan kimia, kurt lewin
terkenal sebagai seorang psikolog dengan teori medan. Dalam teori medan Kurt
Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi yang berada dalam lingkungan
psikologis, dengan ruang hidup yang disebut topologi. Karena orang-orang dan
lingkungannya merupakan bagian-bagian ruang kehidupan. Fokusnya adalah saling
hubungan antar segala sesuatu di dalam jiwa manusia. Struktur Kepribadian,
Lewin menyebutkan ada ruang hidup, daerah pribadi, daerah lingkungan
psikologis, dan lingkungan non-psikologis.
Pribadi adalah heterogen, terbagi menjadi
bagian-bagian yang terpisah meskipun saling berhubungan dan saling bergantung.
Lingkungan psikologis, yaitu daerah di dalam elips tetapi diluar lingkaran.
Lingkungan non-psikologis, lingkungan ini luasnya tidak terhingga sehingga
tidak mempunyai bondaris. Dinamika kepribadian, konsep-konsep dinamika pokok
dari Lewin terdiri atas energi psikis (psychic energy), tegangan, kebutuhan
(need), tindakan (action) meliputi vector (kekuatan yang mendorong terjadinya
tingkah laku), valensi (nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi),
lokomosi (perpindahan lingkaran pribadi), dan event.
Perkembangan kepribadian bagi Lewin, sesuatu
nyata dan berkesinambungan. Usia dan tahap perkembangan dianggapnya tidak
terlalu banyak membantu memahami perkembangan psikologis. Diferensiasi menjadi
salah satu konsep pokok Lewin. Diferensiasi yaitu semakin bertambah usia, maka
region-region dalam pribadi seseorang dalam lingkungan psikologinya akan
semakin bertambah. Perubahan dalam variasi tingkah lakunya seperti hubungan
sosial, aktivitas, kebutuhan dan emosi. Perubahan dalam organisasi dan struktur
tingkah lakunya lebih kompleks. Perubahan dalam realitas, dapat membedakan mana
yang khayal dan yang nyata, pola berpikir meningkat. Konsep matematika dalam
teorinya membuat fenomena psikis dapat diringkas ke dalam peristilahan yang
tepat.
SUMBER:
http://repository.uin-malang.ac.id/3758/1/%28Field%20Theory%29.pdf
Komentar
Posting Komentar