TEORI OPERANT-REINFORCEMENT B.F. SKINNER
YANSES KALA’
IRI’
19310410046
Psikologi
Kepribadian II
Dosen pengampu: Fx. Wahyu
Widiantoro, S.Psi M. A
B.F.
Skinner, adalah pelopor dan tokoh psikologi pendidikan terlahir dari
seorang ayah berprofesi sebagai pengacara
dan ibu rumah
tangga yang. Skinner lahir pada 20 Mei 1904, dan
meninggal tanggal pada
18 Agustus 1990
akibat penyakit leukemia
yang dideritanya di Susquehanna, Pennsylvania, Amerika
Serikat. B.F. Skinner sebagai pelopor
behaveriorisme menolak semua teori kepribadian. Dia tidak membahas topik
kepribadian secara husus, kecuali sekedar menjadikannya sebagai label dari
aspek tingkahlaku tertentu (Alwisol. 2009). Skinner adalah pelopor aliran
behaviorisme dengan teori operant
conditioning.
Operant conditioning
atau instrumental conditioning
mula-mula di kembangkan oleh E.L. Thordike. Reinfors tidak di asosiasikan
dengan respon karena responn itu sendiri beropersasi memberi reinforcemen.
Skinner menyebut respon itu sebagai tingkah laku operan (operant
behaviour). Tingkah laku operan mungkin
belum pernah dimiliki individu, tetapi ketika orang melakukannya dia mendapat
hadia. Respon oran itu mendapat reinforsemen, sehingga berpelung untuk lebeih
sering terjadi. Menurut skinner, reinforcement memegang peran penting dalam
pembentukan tingkah laku manusia. Reinforcement ini ada yang positif dan ada
yang negative. Positif berfungsi untuk memepertahankan tingkah laku yang
diinginkan. Negative berfungsi untuk menghilangkan atau memadamkan suatu
tingkah laku yang tidak di inginkan.
Eksperimen Skinner yang di jabarkan dalam ejournal.kopertais4.or.id
(Pambudi Setyo, Hoiriyah Nur. 2020) adalah sebagai berikut: Di laboratorium, Skinner menyisipkan tikus
yang telah kelaparan disebuah kotak
yang disebut “kotak
Skinner”, yang dilengkapi dengan berbagai peralatan,
yaitu kancing, peralatan
makan, penyimpanan makanan,
lampu yang dapat diatur dan lantai yang bisa dialiri
listrik. Karena kelaparan, tikus mencoba keluar untuk mencari makanan. Selama tikus bergerak untuk
keluar dari kotak, tanpa
sengaja menekan tombol, makanan keluar.
Makanan terjadwal secara
bertahap sesuai dengan
peningkatan perilaku yang ditunjukkan oleh tikus, proses ini
dinamakan membentuk. Berdasarkan berbagai eksperimen yang dilakukan pada
tikus dan merpati, Skinner menyatakan bahwa
unsur terpenting dalam pembelajaran adalah penguatan. Intinya
adalah bahwa pengetahuan yang dibentuk melalui ikatan stimulus-respons akan
lebih kuat jika diberikan penguatan. Eksperimen yang dilakukan Skinner
terhadap burung merpati dan
tikus menghasilkandua macam respons, yaitu: Perilaku yang diimbangi dengan
pendorong memungkinkan terjadi
kembali perilaku yang
ada dikemudian hari. Sedangkan perilaku yang tidak diimbangi
dengan pendorongdapat memperkecil dilakukan
kembali perilaku tersebut
dikemudian hari. Hal demikian, Eksperimen yang
dilakukan oleh Skinner
menghasikan beberapa prinsip
belajar dan mampu menghasilkan
perubahan perilaku diantaranya
1. Penguatan (reinforcement) bagiSkinner
adalah hal terpenting
dalam pembelajaran yang dibentuk melalui hubungan stimulus yang
diberikan oleh respons yang terjadi. Menggunakan dua penguatan, penguatan
negatifdan positif diikuti dengan
stimulus yang mendukung
2.Skinner tidak setuju dalam pembentukan
tingkah laku terdapathukuman (punishment), Skinner lebih percaya
dengan penguat negative sanggup membentuk tingkah
laku. Perbedaan antara hukuman
dengan penguatan negative ialah,
hukuman harus diberikan
(sebagai stimulus) agar respon yangmuncul berbeda dengan respon yang
sudah ada hal ini hukuman dapat menurunkan
probabilitas terjadinya prilaku,
sedangkan penguat negatif
(sebagai stimulus) dapat meningkatkan probabilitas
terjadinya suatu perilaku harus dikurangi
agar respon yang
sama menjadi semakin kuat
3.Shaping, Teknik penguatan diberikan sebagai
metode ajar perilaku
baru, seekor tikus akan menekan
tuas karena dengan
melakukan itutikus menerima makanan,jika makanan
tidak lagi diberikan tingkat penekanan tikus pada tuas
sendiri akan berkurang atau berhenti.
4.Extinction sebagai penguranganatau
menurunkan tingkah laku dengan menghilangkanreinforcementyang menyebabkan
adanya tindakan. Extinction ini terjadi secara perlahan, biasanya ketika
reinforcement dihentikan perilaku individu dapat meningkat seketika,
5.Anteseden dan perubahan
perilakuAnteseden dapat memberikan
intruksi untuk pengkondisian
operan, suatu perilaku
akan mendapatkan konsekuensi positif dan negatif.Eksperimen yang
dilakukan Skinner menggunakan burung
merpati, di mana
saat lampu menyala,
burung akanmencungkil paruh
mereka untuk mengambil makanan
dan pada saat
lampu padam tidak akan ada makanan.Dalam
percobaan ini burung telah
belajar menggunakan anteseden
cahaya sebagai tanda
atau sinyal untuk membedakan kemungkinan
konsekuensi yang akan didapatnya saat ia mematuk.
SUMBER
Alwisol. (2009). Psikologi
Kepribadian. Malang: UMM Press.
Pambudi Setyo, Hoiriyah Nur. 2020. PENERAPANTEORI
OPERANT CONDITIONINGB.F. SKINNERDALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM(PAI)
DI SEKOLAH. Jurnal studi Islam. 1(2)
150-165.
GAMBAR
https://images.app.goo.gl/qKhaS7sE1Je8q47z8
Komentar
Posting Komentar