TEORI SOSIAL LEARNING ALBERT BANDURA
YANSES KALA’
IRI’
19310410046
Psikologi
Kepribadian II
Dosen pengampu: Fx. Wahyu
Widiantoro, S.Psi M. A
Albert Bandura lahir di Alberta, Kanada, pada
1925. Dia memperoleh gelar doktornya dalam bidan psikologi klinis dari
University of Lowa di mana arah pemikirannya di pengaruhi oleh tulisan Miller
dan Dollard (1941) yang berjudul social learning and imitation. Setelah sampai
di Stanford University pada 1950-an Bandura memulai sebuah program penelitian
yang mengeksplorasi pengaruh-pengaruh terhadap prilaku social. Dia yakin bahwa
teori-teori pengkondisian yang popular pada saat itu menawarkan
penjelasan-penjelasan yang tidak lengkap mengenai diperolehnya dan
dijalankannya prilaku-prilaku yang pro social dan yang menyimpang.
Bagi bandura, terdapat dua fenomenal penting
yang di jelaskan dlam Alwisol, 2009 yang diabaikan dan ditolak oleh paradigma
behaviorisme dalam perubahan tingkah laku. Pertama, bandura berpendapat bahwa
manusia dapat berfikirdan mengatur tingkah lakunya sendiri sehingga mereka
bukan semata-mata bidak yang menjadi objek pengaruh lingkunga. Sifat kausal
bukan dimiliki sendirian oleh lingkungan, karena orang lain dan lingkungan
saling mempengaruhi. Kedua, bandura menyatakan bnyak aspek fungsi kepribadian
melibatkan interaksi orang satu dengan orang lain. Dampaknya, teori kepribadian
yang memadai harus memperhitungkan kontek social diman tingkah laku itu
diperoleh dan dipelihara.
Teori belajar social (social learning theory) dari bandura, didasarkan pada konsep saling
menentukan (reciprocal determinism),
tanpa pnegutan (beyond reinforcement),
dan pengutan diri/berfikir (self-regulation/cognition)
dan hal ini menjadi konsep penting yang mendasr dalam teorinya.
1.Determinis resiprokal adalah konsep yang
penting dalam teori belajar social Bandura, menjadi pijakan bandura dalam
memahami tingkah laku. Teori belajar sosial memakai saling-determinis sebagai
prinsip dasar untuk menganalisi fenomenal psiko-sosial di berbagai tingkat
kompleksitas, dari prkembangan interpersonal sampai tingkah laku interpersonal
serta fungsi ienteraktif dan organisasi dalam system sosial.
2.Menurut Bandura, reinforsemen penting dalam
menentukan apakah suatu tingkahlaku akan terus terjadi atau tidak, tetapi itu
bukan stu-satunya pembentukan tingkahlaku.orang dapat bajar melakukan sesuatu
hanya dengan mengamati dan kemudian menulang apa yang dilihatnya. Belajar
melalui observasi tanpa reinforsemen yang terlibat berarti tingkah laku
ditentukan oleh antisipasi konsekuensi, itu merupakan pokok teori belajar
sosial.
3.konsep bandura menempatkan manusia sebagi
pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (self
regulation), mempengaruhitingkah laku dengan cara mengatur lingkungan,
menciptakan dukungan kognitif, mengadakan konsekuensi bagi tingkahlakunya
sendiri. Kemampuan kecerdasan untuk berfikir simbolik menajdi sarana yang kuat
untuk menangani linkungan, misalnya dengan menyimpan pengalaman (dalam ingatan)
dalam ujud verbal dan gambran imaginasi untuk kepentingan tingkahlaku pada masa
yang akan dating. Kemampuan untuk menggambarkan secara imaginative hasil yang
di inginkan pada masa yang akan dating mengembangan strategi tingkah laku yang
membimbing kea rah tujuan jangka Panjang.
Bandura
yakin bahwa tindakan mengamati memberikan ruang bagi manusia untuk belajar
tanpa berbuat apapun. Manusia belajar dengan mengamati perilaku orang lain.
Vicarious learning adalah pembelajaran dengan mengobservasi orang lain. Fakta
ini menantang ide behavioris bahwa faktor-faktor kognitif tidak dibutuhkan
dalam penjelasan tentang pembelajaran. Bila orang dapat belajar dengan mengamati,
maka mereka pasti memfokuskan perhatiannya, mengkonstruksikan gambaran,
mengingat, menganalisis, dan membuat keputusan-keputusan yang mempengaruhi
pelajaran. Bandura percaya penguatan bukan esensi pembelajaran. Meski penguatan
memfasilitasi pembelajaran, namun bukan syarat utama. Pembelajaran manusia yang
utama adalah mengamati model-model, dan pengamatan inilah yang ters menerus
diperkuat. Bias di simpulkan dalam teori sosial learning Bandura yang menjadi
hal penting yaitu pemebelajaran hakikatnya berlangsung melalui proses peniruan
(imitation) atau pemodelan (modeling) (Herly JL, 2018).
SUMBER
Alwisol
(2009). Psikologi Kepribadian, Edisi
Revisi. Malang: UMM Press
Herly JL. 2018.PENERAPAN TEORI
BELAJAR SOSIAL ALBERT BANDURA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH. KONSIS.
4(2). 186-2020
GAMBAR
https://images.app.goo.gl/V2isfqwVJLNkauWU7
Komentar
Posting Komentar