Postingan

ORIENTASI NILAI BUDAYA MENURUT INDVIDU MODERN, DARI KERANGKA KLUCKHOHN

Gambar
  YANSES KALA’ IRI’  19310410046 DOSEN: Dra. ARUNDITA SHINTA, MA. / Amin Nurohmah, S.Pd., M.Sc Artikel ini dibuat untu memenuhi Tugas Ilmu Budaya Dasar, Prodi Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Masyarakat modern tidak bisa dipisahkan dari perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Kehidupannya pun sudah lebih terarah atau tertata ke masa kini. Apa yang dimaksud dengan masyarakat modern? Masyarakat modern merupakan masyarakat yang sudah tidak terikat pada adat-istiadat. Adat-istiadat yang menghambat kemajuan segera ditinggalkan untuk mengadopsi nila-nilai baru yang secara rasional diyakini membawa kemajuan, sehingga mudah menerima ide-ide baru (Dannerius Sinaga, 1988: 156). Jadi masyarakat modern merupakan yang sudah tidak terpaku pada adat-istiadat dan cenderung mempunyai solidaritas organis karena mereka saling membutuhkan serta hukum yang ada bersifat restruktif. Dalam masyarakat modern terdapat individu modern. Masyarakat modern merupakan golongan masyarakat yan

Pengaruh perkembangan informasi dan teknologi terhadap pranata sisoal

Gambar
  YANSES KALA’ IRI’  19310410046 DOSEN: Dra. ARUNDITA SHINTA, MA. / Amin Nurohmah, S.Pd., M.Sc Artikel ini dibuat untu memenuhi Tugas Ilmu Budaya Dasar, Prodi Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini telah mencapai tingkat kebutuhan bagi manusai yang vital. Bukan saja dalam pemanfaatannya sebagai saluran komunikasi informasi antara individu dalam interaksi sosial, tetapi juga dalam lingkup yang lebih luas antar lembaga dengan lembaga, antar wilayah dengan wilayah hingga antar negara dan benua (Salman, 2018). Banyak hal yang mengalami perkembangan dan mengalami perubahan dari berkembangnya system informasi dan teknologi saat ini. Dapat kita rasakan dan lihat saat ini bahwa semua aspek kehidupa menalami perubahannya. Perubahan yang sangat dirsakan saat ini seperti dari bidang teknologi, banyak bermunculun alat komunikasi yang sangat cannggih dan tebarukan. Tidak hanya itu di bidang informasi pun perkembngannya sangat

TEORI SOSIAL LEARNING MARTIN SELIGMAN & WALTER MISCHEL

Gambar
  YANSES KALA’ IRI’ 19310410046 Psikologi Kepribadian II Dosen pengampu: Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi M. A Martin Seligman lahir pada tanggal 12 Agustus 1942 di Albany New York Amerika Serikat. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas Princeton dan lulus pada tahun 1964. Martin E. P Seligman, seorang profesor psikologi di Universitas Pennsylvania dan pernah menjabat sebagai Presiden American Psychological Association (APA) mulai berpikir bahwa manusia tidak hanya dapat dipelajari dari sisi negatifnya saja, tetapi juga dari sisi positifnya. Walter Mischel merupakan seorang tokoh Psikologi yang lahir di Wina, Austria pada 22 Februari 1930. Teori kognitif sosial Mischel berlandaskan asumsi bahwa faktor kognitif membantu membentuk bagaimana manusia akan bereaksi terhadap dorongan dari lingkungannya. Mischel, dalam teorinya menyebutkan bahwa faktor kognitif, seperti ekspektasi, persepsi subjektif, tujuan dan standar personal memiliki peran yang penting dalam pembe

TEORI SOSIAL LEARNING ALBERT BANDURA

Gambar
  YANSES KALA’ IRI’ 19310410046 Psikologi Kepribadian II Dosen pengampu: Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi M. A Albert Bandura lahir di Alberta, Kanada, pada 1925. Dia memperoleh gelar doktornya dalam bidan psikologi klinis dari University of Lowa di mana arah pemikirannya di pengaruhi oleh tulisan Miller dan Dollard (1941) yang berjudul social learning and imitation. Setelah sampai di Stanford University pada 1950-an Bandura memulai sebuah program penelitian yang mengeksplorasi pengaruh-pengaruh terhadap prilaku social. Dia yakin bahwa teori-teori pengkondisian yang popular pada saat itu menawarkan penjelasan-penjelasan yang tidak lengkap mengenai diperolehnya dan dijalankannya prilaku-prilaku yang pro social dan yang menyimpang. Bagi bandura, terdapat dua fenomenal penting yang di jelaskan dlam Alwisol, 2009 yang diabaikan dan ditolak oleh paradigma behaviorisme dalam perubahan tingkah laku. Pertama, bandura berpendapat bahwa manusia dapat berfikirdan mengatur tingkah lakunya sendiri

TEORI STIMULUS-RESPON NEAL E. MILLER DAN JOHN DOLLAR

Gambar
 YANSES KALA’ IRI’ 19310410046 Psikologi Kepribadian II Dosen pengampu: Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi M. A Neal A. Miller, dilahirkan di Milwau­kee, Wisconsin, pada tanggal 3 Agustus 1909. Selain karena kerjasamanya dengan John Dollard, Miller juga sangat terkenal di kalangan psikologi berkat karya eksperimental dan teoritisnya yang cermat tentang proses pemerolehan dorongan- dorongan, hakikat perkuatan, dan penelitian tentang konflik. John Dollard dilahirkan di Menansha, Wisconsin pada tahun 1900. Teori Dollard terwarnai oleh studinya mengenai komunitas orang Hitam di Amerika Selatan. Meski studinya lebih banyak nuansa etnografi namun Dollard juga melakukan pengamatan mengenai dinamika budaya dan perilaku dalam pengaruhnya terhadap perkembangan kaum Hitam di Selatan. Kemudian Universitas Yale menunjuknya sebagai research associate bidang Psikologi pada tahun 1932. Kesempatan inilah yang membuka hubungannya dengan ahli psikologi dari Universitas Yale, Neal Miller. Dollar dan Miller b

TEORI OPERANT-REINFORCEMENT B.F. SKINNER

Gambar
YANSES KALA’ IRI’ 19310410046 Psikologi Kepribadian II Dosen pengampu: Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi M. A B.F.  Skinner, adalah pelopor dan tokoh psikologi pendidikan terlahir dari seorang ayah berprofesi  sebagai  pengacara  dan  ibu  rumah  tangga  yang.  Skinner lahir pada 20 Mei 1904, dan meninggal   tanggal   pada   18   Agustus   1990   akibat   penyakit   leukemia   yang   dideritanya   di Susquehanna, Pennsylvania, Amerika Serikat. B.F.  Skinner sebagai pelopor behaveriorisme menolak semua teori kepribadian. Dia tidak membahas topik kepribadian secara husus, kecuali sekedar menjadikannya sebagai label dari aspek tingkahlaku tertentu (Alwisol. 2009). Skinner adalah pelopor aliran behaviorisme dengan teori operant conditioning. Operant conditioning atau instrumental conditioning mula-mula di kembangkan oleh E.L. Thordike. Reinfors tidak di asosiasikan dengan respon karena responn itu sendiri beropersasi memberi reinforcemen. Skinner menyebut respon itu sebagai tingkah laku

TEORI ANALISIS FAKTOR HANS J. EYSENCK

Gambar
  YANSES KALA’ IRI’ 19310410046 Psikologi Kepribadian II Dosen pengampu: Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi M. A Hans Eyesenck lahir di jerman pada tanggal 14 Maret 1916. Hans Eysenck adalah seorang psikolog terkenal yang memakai pendekatan behaviorisme dalam melihat kepribadian manusia. Teori Eysenck sebagian besar didasarkan pada fisiologi dan genetika. Meskipun dia seorang behavioris, namun Eysenck melihat epribadian lebih disebabkan oleh factor keturunan atau genetik. Salah satu metode yang dipakai Eysenck adalah Teknik statistik yang di sebut analiss factor. Caranya adalah responden di berikan daftar berisi sifat-sifat untuk mereka pilih sesuai kepribadian mereka (Malang.ac.id). Selanjutnya, dalam Alwisol 2009 Eysenck juga memebahas tentang struktur kepribadian. Kepribadian sebagai organisasi tingkahlaku oleh Eysenck dipandang memiliki tingkatan hirakis, berturut-turut dari yang tinggi ke hirarki yang rendah. 1.Hirarki tertinggi: tipe, kumpulan dari trait, yang memadahi kombinasi tra